Senin, 19 Januari 2015

3 DASAR-DASAR DESAIN GRAFIS



Menurutmu apakah mungkin seorang desainer grafis tidak tahu dasar-dasar desain grafis? Apalagi kamu yang becita-cita menjadi bagian industri kreatif, tapi mengabaikan dasar dari ilmu itu sendiri. Bisa dibilang menjadi desainer grafis susah-susah gampang, ya. Tak hanya memerlukan skill dalam aplikasi software yang digunakan, tetapi juga memiliki taste dan minat yang besar. Kali ini IDS akan memberikan kamu beberapa tiga hal yang harus diketahui tentang dasar-dasar desain grafis.

1. Warna
Ketika kamu membuat sebuah karya desain tanpa memerhatikan warna, apa yang menurutmu? Karyamu tak berhasil, berantakan, ya bisa dibilang tak bagus. Mungkin warna tampak sepele, tetapi kamu tahu bahwa warna memiliki arti kepribadian seseorang?Penggunaan warna di sebuah desain akan memberikan emosi yang akan disampaikan ke otak siapa pun yang melihatnya. Misalnya, warna hijau menggambarkan ketenangan atau kedamaian. Sama persis yang akan kamu rasakan ketika melihat hamparan pohon atau rumput, bukan? Gunakan warna sesuai dengan karakter desain yang sedang kamu buat. Misalnya kamu membuat sebuah desain untuk anak kecil, maka pemilihan warna gelap bukan pilihan yang tepat karena anak-anak akan lebih tertarik dengan hal-hal bercolorfull. Atau jika kamu ingin melayout sebuah majalah, pemilihan warna cerah atau cenderung soft biasanya digunakan oleh majalah wanita. Sedangkan pengaplikasian warna gelap lebih ditujukan ke majalah pria.


2. Karakteristik Bentuk
Menggambar secara manual atau digital tak jauh dari bentuk. Sebuah bentuk ada dari perpaduan garis yang saling bertemu. Mungkin yang kamu kenal dari mata pelajaran matematika adalah bangun datar dan bangun ruang, ada lingkaran, persegi, segitiga, atau kubus. Dengan mengetahui karakteristik bentuk, tentu akan memudahkan kamu dalam membuat sebuah karya desain atau hanya sekadar memodifikasinya. Misalnya, kamu ingin membuat sebuah persegi di software desain. Persegi yang memiliki sisi sama, tetapi bisa kamu modifikasi menjadi persegi panjang dari tools persegi tersebut. Atau kamu ingin membuat bangun datar elips atau oval, sudah pasti kamu akan menggunakan tools lingkaran, bukan? Nah, dengan mengetahui dasar-dasar seperti ini, kamu tentu akan mahir dalam desain grafis.


3. Pengaturan Komposisi
Sudah paham dengan point di atas? Kita lanjut ke point terakhir, yaitu pengaturan komposisi. Kadang kamu lihat sebuah desain dua dimensi tak cocok disajikan secara simetris atau dengan kata lain, asimetris lebih terlihat indah. Coba kamu bayangkan gambar wayang kulit, di mana penggambarannya seimbang dan tampak lebih bagus. Namun, perkembangan malah membuat desain asimetris menjadi disukai. Apapun desain yang kamu pilih, simetris atau tidak, dengan memahami komposisi tentu akan membuat desainmu bagus dan disukai banyak orang.

Tak sulit bukan untuk belajar desain grafis? Ilmu yang satu ini memang tak bisa banyak dipelajari dari segi materi saja. Dan setelah tahu tiga dasar-dasar desain grafis itu, langkah terakhir yang kamu lakukan adalah, practice! Sering-seringlah berlatih maka desainmu akan lebih terasah. Dan jangan pernah takut untuk coba semua software desain, ya. kemudian kamu juga harus mencintai dunia desain terlebih dahulu agar memudahkan kamu nantinya. Selamat mencoba.


Kamu mau belajar desain grafis? IDS | International Design School menyediakan  Sekolah Desain dan Kursus Desain. Kamu juga bisa dapat gelar bachelor dari Universitas ternama di luar negeri

Photo Credit : qthomasbower via Compfight cc

sumber: www.tosu777.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar